Yesung Super Junior as Yesung
Yuri SNSD as Yuri
Hujan deras sedang melanda kota Seol. Orang-orang sibuk
berlari untuk menghindari hujan. Tiba-tiba ada sebuah sekuter matic yang parker
di depan coffee shop. Ternyata orang yang mengendarai sekuter itu adalah
seorang gadis yang mengenakan cardigan, celana jeans dan sepatu wedges hitam.
Gadis itu turun dari sekuter dan segera masuk ke coffee shop.
“ Capucino satu!” pinta gadis itu
“ 5 ribu won.” Kata
penjaga coffee shop.
Kemudia gadis itu membayar dan membawa pesanannya itu ke
meja. Gadis itu membenahi rambutnya yang setengah basah karena terkena hujan.
Penjaga coffee shop memperhatikan gadis itu dengan seksama. Kemudian
penjaga coffee shop mendekati meja gadis
itu dan memberikan handuk putih kecil.
“Ini!”
“Ahh, gumawo. Apakah disini selalu ada pelayanan khusus
seperti ini?” Tanya gadis itu sambil sambil tersenyum.
“Tidak, aku takut pelangganku sakit.”
“kau baik sekali. Aku akan membawa pulang handuk ini dan
mencucinya. Kapan-kapan kalau aku mampir lagi ke sini aku akan
mengembalikannya.”
“Terserah kau saja.”
**
Hari demi hari berlalu dengan cepat, tetapi gadis itu tidak
kunjung datang ke coffee shop. Tiba-tiba gadis itu datang ke coffee shop itu.
“Aku mau mengembalikan ini.” Kata gadis itu sambil menyerahkan handuk putih yang beberapa hari lalu ia
pinjam. “Aku bukanlah orang yang akan berbohong, aku akan menepati janji
walaupun………..”
“Lama?” potong penjaga coffee shop.
“Lama?” potong penjaga coffee shop.
“Mian, aku benar benar lupa untuk mengembalikan ini.”
“Tidak apa-apa. Aku juga tidak bilang kan kau harus
mengembalikannya.”
**
Di suatu hari di tengah hujan deras, gadis itu datang ke
coffee shop dengan basah kuyup.
“ku kira kau membutuhkan
ini.”
“Ahhh tidak, aku membawanya sekarang.” kata gadis itu sambil
memperlihatkan handuk yang diambilnya dari tas.
Gadis itu duduk sendirian, sambil meminum kopi yang dia
pesan.
“Apakah aku boleh menemanimu disini??” pinta penjaga coffee
shop
“Silahkan, ku lihat kau sedang tidak ada pekerjaan??”
“Iya, tidak biasanya sepi. Mungkin karena sudah malam dan
hujan deras.”
“Bagaimana nanti kalau kau dimarahi bos mu karena tidak bekerja dengan baik?”
“Mana mungkin aku dimarahi bos.” Kata penjaga coffee shop
sambil tertawa
“Apa mungkin kau adalah pemilik coffee shop ini?”
Penjaga coffee shop tidak berkata tetapi hanya tersenyum.
“Tapi kau tidak ada tampang seperti boss, wajahmu terlalu
polos untuk menjadi boss.”
“Apa iya, apakah aku harus mengganti wajahku dengan wajah
yang seperti ini?” kata penjaga coffee shop sambil memperlihatkan wajah
jeleknya. Mereka berdua tertawa bersama.
“oh iya, kita belum memperkenalkan diri kita. Perkenalkan
nama ku kim yesung.”
“Aku kwon yuri.” Kemudian mereka berjaba tangan
“Ku kira kau lebih tua dari aku. Bolehkan aku memanggilku
oppa?”
“Boleh, kau boleh memanggilku sesuka hati mu. Asalkan kau
menjadi pelanggan coffee shop ku.”
“Yesung oppa…………” panggil yuri dengan nada manja.
“iya kwon yuri….” Kemudia mereka berdua mengobrol dan
bercanda gurau sampai malam.
“oppa sepertinya sudah malam. Aku harus pulang.”
“Baiklah, akan aku antar sampai depan.”
Mereka berdua pergi keluar dan yuri megambil sekuternya yang
terparkir di depan coffee shop.
“Apakah kau mau pulang dengan ini???? Apakah kau yakin??”
“Aku sudah biasa naik sekuter. Jadi jangan hawatirkan aku.”
Kata yuri sambil memakai helm. “Oppa aku pulang dulu.”
Kemudian yuri mengendarai sekuternya dan meninggalkan Yesung
yang masih berdiri di depan coffee shop.
“Gadis manis itu.” Ucap yesung lirih
**
“Oppa, apa kau mau pergi denganku?” pinta yuri yang
tiba-tiba datang ke coffee shop
“Kemana?”
“Kemana aja, terserah kamu. Ini sebagai balas budi.”
“Balas budi??” yesung tidak mengerti dengan ucapan yuri
“Karena kau sudah baik pada ku.”
“Baiklah aku akan mengambil mobil sebentar. Kau tunggu
disini.”
Tiba-tiba yuri memegang tangan yesung.
“Kita pergi pakai sekuterku!”
“Apa kau yakin???”
Yuri hanya mengangguk.
“Baiklah kalau begitu.”
Mereka berdua pergi naik sekuter.
“Oppa kau pengangan yang kuat ya. Karena hari ini kita akan
ngebut.”
Sekuter melaju dengan kencang. Yesung pengangan pinggang
yuri dengan kuat.
“Oppa, apa kau takut?”
“Tidak!” bantah yesung
“Tapi kenapa peganganmu kuat sekali.”
“Tidak, aku memang selalu seperti ini.”
Yuri hanya tertawa keras dan malah mempercepat laju
sekuternya.
**
Ternyata mereka pergi ke pinggir sungai han. Pemandangan
begitu indah di malam hari. Ditambah sinar lampu yang terpantul di permukaan
sungai menambah keindahan tersendiri.
“Wow indah sekali.” Ucap yesung sambil meletakkan helm ke
sekuter
“Apakah ini pertama kalinya kau ke sini?”
“Iya,”
“Kau ini aneh.”
“Aneh???? Hey, kenapa kau menyebut oppa mu seperti itu?”
ucap yesung dengan nada sedikit tinggi.
“Tempat sebagus ini, kau tidak pernah kesini??” goda yuri
“Aku terlalu sibuk.” Ucap yesung mencari alasan
“Kau terlalu banyak alasan.”
“Dasar gadis nakal.” Ucap yesung sambil memukul kepala yuri
“Sakit oppa!” ucap yuri sambil memegangi kepalanya. “Akan
aku balas. Sini kau!”
Yuri mengejar yesung, karena yesung terus menggoda yuri.
Tiba-tiba yuri terjatuh karena kesandung batu. Yesung langsung menolong yuri
yang sedang kesakitan.
“kau tidak apa-apa?”
“Iya, tapi kakiku sakit.”
Kemudian yesung menggendong yuri.
“Oppa.”
“Iya”
“Apa kau menyukaiku?” tanya yuri tiba-tiba
“Tidak!” jawab yesung tegas
“Kenapa? Apa aku jelek??”
“Aku tidak menyukai mu. Tapi….”
“Tapi apa??”
“Tapi….. aku sangat sangat sangat menyukaimu.”
“Aku juga sangat sangat sangat menyukaimu oppa.” Kata yuri
sambil mencium pipi yesung.
**bersambung**
bagus nich ceritanya sangat menarik
BalasHapusDaebak ceritanya ^^ YULSUNG <3 my favourite couplee >< #lebay hehe
BalasHapus