Cast:
Yesung Super Junior as Yesung
Yuri SNSD as Yuri
Jiyeon T-ara as Jiyeon
Genre :
romance, little bit comedy
Seorang gadis masuk ke coffee shop yesung dengan
tergesa-gesa, dia tidak memesan sesuatu tetapi dia pergi ke tempat ganti para
pekerja di coffee shop tersebut. Kemudian dia bersiap-siap untuk berkerja.
“kenapa kau terlambat!” bentak salah seorang pegawai yang ternyata adalah yesung
“oppa maafkan aku.” Yuri meninta maaf sambil
mengedip-ngedipkan kedua matanya.
“dengan berat hati….. gajimu akan aku potong.”
“what??? Are you serious???” yuri tampak kecewa dengan
perkataan yesung.
“tentu saja iya. Business is business. Meski kamu pacar aku,
kalau kamu telat harus dipotong gaji. Aku harus adil dong sama pegawai aku.”
“I know. Terserah kamu aja lah.” Jawab yuri pasrah
“Ayo semangat kerja. Semangat….semangat…..semangat.” yesung
menyemangati yuri sambil menepuk bahu yuri.
“semangat!!” ucap yuri lemas
Bos macam apa yang tega memotong gaji pacarnya hanya
gara-gara telat, telatnya juga gag lama-lama amat kok. Yesung memang mempunyai
pendirian yang kuat sehingga walaupun ada sesuatau yang menurutnya tidak pas
maka dia tidak segan-segan memberi hukuman walaupun itu keluarganya atau pacarnya.
**
Dari tadi Yuri terlihat lemas, tidak semangat dan
malas-malasan. Yesung yang dari tadi mengamati Yuri hanya tersenyum simpul.
Akhirnya yesung tidak sabar dengan kelakuan yuri dan menegurnya.
“Yul, apakah kau masih marah padaku???”
“Sedikit.” Jawab yuri singkat sambil tidak semangat mengelap
meja.
“Lalu kenapa kau kurang semangat?? Kalau kau tidak marah
terus kenapa??” tanya yesung lagi
“Aku lapar oppa..” jawan yuri melas
Yesung tidak tahu kalau jika yuri lapar maka dia akan lemas,
pusing dan tidak dapat berpikir dengan jernih. Orang lain mungkin bisa menahan
lapar tapi TIDAk dengan yuri.
“Oppa ayo kita makan, aku hampir pingsan nihhhhh..” ajak
yuri tambah melas
“Baiklah.”
Kemudian mereka pergi ke restoran sebelah, karena coffee
shop yesung hanya menyediakan minuman dan cake saja.
“Hey, apa kau tidak bisa makan dengan pelan??” bentak yesung
karena yuri makan dengan lahapnya.
“Oppa, jika aku pingsan kau tak perlu membawaku ke rumah
sakit. Cukup memberiku makanan enak pasti aku akan bangun. Heheheheeeehhee.”
“Anak aneh??”
“Tapi kenapa kau menyukaiku oppa?? Karena aku cantik ya??” ucap
yuri sambil mengedip-ngedipkan kedua matanya.
“Tidak!!” jawab yesung cepat. “Aku suka cara kau makan.
Hahahahahahaha.” Yesung tertawa puas karena sudah menggoda yuri. Yuri hanya
manyun dan melanjutkan makan.
**
Hari ini yuri memilih ke kampus dengan bis, karena cuaca
yang tidak menentu. Takut pas mengendarai sekuternya malah hujan deras. Setelah
dari kampus, dia bergegas pergi ke coffee shopnya yesung. Karena setelah
beberapa hari mereka jadian, yuri memutuskan untuk membantu sang pacar. Sambil
bekerja, nyambi pacaran eh lumanyan juga gajinya bisa buat beli bedak. Sambil
menyelam minum air begitulah pikiran yuri.
Yuri dengan riangnya berjalan menuju coffee shop yesung.
Sesekali bernyanyi-nyanyi kecil dan mengibas-ibaskan rambut panjangnya. Yuri
membuka pintu yang terbuat dari kaca pelan. Dia berjalan beberapa langkah,
tetapi dia melihat sesuatu hal yang aneh. Dia melihat yesung sedang membelai
lembut rambut seorang yeoja. Ya….dia membelai gadis itu dengan penuh senyuman.
Senyuman yang selama ini belum pernah dia lihat. Rasanya dia ingin berteriak
kencang, tetapi apa daya mulutnya seperti terkunci.
“Oppa” ucapnya lirih sambil mundur satu langkah. Akhirnya
dia berlari kencang. Tetapi saat dia mau membuka pintu, pintu itu dibuka oleh
seorang namja, yuri yang saat itu berlari kencang tidak dapat menghentikan
langkahnya dan akhirnya gubrak! Dia
menabrak pintu. Orang-orang di dalam coffee shop kemudian berhamburan menghampiri
yuri yang pingsan.
“Hey apakah kau tidak apa-apa?” tanya namja yang tadi
membuka pintu sambil memegang wajah yuri.
“Cepat bawa ke rumah sakit.” Ucap salah seorang yang ada di
kerumunan.
Yesung melihat ada kerumunan di coffee shopnya langsung ikut
bergabung dengan kerumunan tersebut diikuti yeoja yang tadi dibelainya.
“Yuri..” panggil yesung kaget. Kemudian mengeser posisi
namja yang tadi mencoba membangunkan yuri. Yesung langsung mengendong yuri dan
membawanya ke ruang istirahat para pekerja.
“Yuri….. bangun yuri….bangun” panggil yesung sambil
mengeggam tangan yuri erat.
“Oppa, siapa dia…” tanya gadis yang tadi bersama yesung.
“Pekerjaku..”
“Sepertinya dia bukan hanya pekerjamu?? Dengan caramu
memperlakukan dia seperti itu, aku rasa ada hubungan lebih diantara kalian.
Apakah kau menyukai dia??”
“Aku bukan hanya menyukai dia, tapi dia lebih dari segalanya
untukku.” Jawab yesung sambil membelai rambut yuri.
“Oppa, sepertinya aku harus pergi.” Kemudian gadis itu
pergi, yesung tidak menjawab satu katapun dan membiarkan gadis itu pergi
sendiri, tanpa mengantarnya sampai depan coffee shop.
Tiba-tiba yuri siuman, dengan mata yang masih sedikit kabur di
lihatnya yesung yang duduk tertidur di sampingnya. Dilihatnya tangannya masih
dipegang erat oleh yesung. Kemudian dilihatnya wajah laki-laki yang dia cintai
dengan seksama. “Siapa gadis itu?”
batin yuri saat memandang wajah yesung. Kemudian yuri bangkit dari tidurnya.
Mencoba melepaskan genggaman tangan yesung, tetapi sulit sekali. Dan akhirnya
terlepas. Dengan hati-hati dia keluar, pergi meninggalkan yesung yang masih
tertidur pulas. Sebenarnya hatinya tidak rela meninggalkan yesung dengan cara
seperi itu. Yuri berlari dengan menangis saat teringat kejadian tadi di coffee
shop, dadanya sesak dan sulit benafas.
Yesung terbangun dari tidurnya, dia melihat sekeliling
ruangan tetapi yuri sudah tidak ada. Dia mencari ke ruangan lain tetapi tidak
ada.
“Apakah kau lihat yuri?” tanya yesung kepada salah satu
pegawainya.
“Dia sudah pergi tadi. Ku kira kau tahu.” Jawab pegawai itu
dengan muka bingung.
Yesung langsung panik dan keluar untuk mencari yuri. Dia
berlari kencang sambil mencari-cari yuri. Tiba-tiba HPnya berbunyi. Ternyata
SMS dari yuri.
Oppa aku sudah sampai
rumah. Jangan hawatirkan aku.
Mungkin aku butuh waktu beberapa hari untuk
menjernihkan pikiran.
“Menjernihkan pikiran?? Apa dia sedang ada masalah??” batin
yesung dalam hati.
**
Sudah satu minggu lebih yuri tidak ada kabar, tidak masuk
kerja dan sulit ditemui. Yesung berpikir mungkin yuri sedang marah padanya
karena dia menotong gaji yuri karena terlambat. SMS yang yesung kirim tidak
pernah dibalas, telepon juga tidak pernah di angkat. Perasaan yesung menjadi
tidak karuan karena memikirkan yuri. Yuri sedih sekali karena yesung telah
selingkuh dengan gadis lain. Hal yang paling tidak dia sukai adalah dibohongi.
Yuri terus memikirkan masalahnya. Dia berpikir masalah ini harus cepat
diselesaikan, dia tidak mau masalahnya berlarut-larut dan bertambah ruwet.
Akhirnya dia mengirim SMS kepada Yesung.
Oppa sepertinya kita
harus bertemu.
Aku tunggu kau di
Restoran favorit kita jam 8 malam.
Yuri datang ke restaurant jam 8 kurang 10 menit. Ternyata
yesung sudah menunggu di sana. Dengan wajah yang ceria dia berkata “Yuri”
sambil mengangkat tangan kanannya. Yuri tidak menjawab dan segara menghampiri
yesung.
“Kau mau pesan apa?? Hari ini kau yang traktir ya??” ucap
yesung senang sambil memilih menu makanan. “Aku pesan jus alpukat dan spageti
saja ya.”
“Aku sama dengan dia.” Ucap yuri singkat sambil menyerahkan
menu makanan ke pelayan restaurant. “Oppa, aku tidak akan berbasa-basi lagi
dengan…..” kalimat yuri terpotong oleh ucapan yesung
“Kau marah padaku kan? Karena uang gajimu aku potong. Iya
kan??”
“Apakah aku terlihat marah hanya karena gaji ku dipotong
oleh mu??” sentak yuri yang membuat yesung kaget.
“Oh…bukan ya , terus apa??” tanya yesung polos
“Oppa, sepertinya kita tidak dapat meneruskan hubungan ini
lagi.”
“Apa! Kau sedang tidak bercanda kan??”
“Ya, sepertinya kita sudah tidak sejalan lagi.”
“Bicara apa kau ini. Jangan bercanda kau.”
“Aku sedang tidak bercanda.”
“Kalau aku ada salah, aku minta maaf. Tapi tolong jangan
seperti ini. Kita bisa bicarakan ini baik-baik.”
“Aku sudah memikirkan ini beribu-ribu kali. Keputusanku
sudah final. Aku permisi dulu.”
Yuri pergi meninggalkan yesung yang masih bingung denga
kalimat yuri. Kemudian yesung berlari mengejar yuri yang berjalan cepat. Tangan
yesung memegang pundak yuri dan yuri pun berbalik arah.
“Yuri tolong maafkan aku jika aku telah menyakitimu.” Ucap
yesung sambil membelai rambut yuri.
“Singkirkan tanganmu! Pakai tanganmu untuk membelai gadis
lain!” ucap yuri kasar sambil memegang tangan yesung dan menyingkirkannya dari
rambutnya. Kemudian yuri pergi meninggalkan yesung. Yesung pun terdiam membisu.
Memikirkan kata-kata yuri. “Pakai tanganmu untuk membelai gadis lain. Apa
maksudnya.” Batin yesung.
**
Yuri berjalan-jalan ke mal untuk menghilangkan stress. Dia
memilih pergi sendiri karena merasa kurang nyaman jika ada yang menemani
belanja. Ketika dia memilih-milih, dia dikejutkan oleh kehadiran seseorang.
Orang itu adalah gadis yang dia lihat sedang bersama yesung.
“Hey, kau yang ada di coffee shop nya yesung oppa kan?”
tanya gadis itu dengan wajah manis. Yuri hanya tersenyum, tidak menjawab
pertanyaan gadis itu. “Bagaimana kalau kita ngobrol sebentar.” Lanjut gadis
itu. Yuri menuruti saja perkataan gadis itu. Yuri berniat untuk mengintrogasi
gadis itu. Siapa dia, kenapa dia bisa kenal yesung dan apa hubungan dia dengan
yesung. Merekan kemudian mengobrol di restaurant fast food.
“Namaku Jiyeon.” Gadis itu mulai memperkenalkan namanya.
“Namaku Yuri.”
“Aku sudah tahu namamu yuri.”
“Bagaimana kau bisa tahu namaku?” tanya yuri kaget ternyata
jiyeon sudah tahu namanya.
“Yesung oppa yang telah bercerita tentang dirimu.”
“Benarkah?” jawab yuri ketus. “Apa hubunganmu dengan yesung
oppa?”
“Aku adalah mantannya.” Jawab jiyeon singkat. Jawaban jiyeon
tersebut membuat yuri kaget.
“Apakah kau masih mencintainya?” tanya yuri sepontan
“Kau bertanya hal yang sensitive. Karena kau bertanya maka
aku akan menjawabnya. Aku masih mencintainya. Dulu hubungan kami sangat rumit.
Dan sekarang aku ingin memperbaikinya.”
“Apakah kau tahu hubunganku dengan yesung oppa?” tanya yuri
lirih
“Kau pacarnya kan?” jawab jiyeon sambil memandang mata yuri
“Statusku sekarang sama dengan dirimu. Aku bukan lagi
pacarnya, kami memutuskan untuk berpisah. Tampaknya dia akan kembali ke
pelukanmu.” Ucap yuri sambil mengaduk-aduk minumannya. “Ohya, aku harus pergi.”
Ucap yuri sambil melihat jam tanganya. “Senang bertemu denganmu.” Lanjut yuri
**
Warning!!!
Di larang MENJIPLAK karya ini. Jangan menjadi plagiator!!!! Yang
coba-coba menjiplak saya doakan laptop kamu rusak!!!
Karya ini adalah karya penulis sendiri!!!!!